Jumat, 28 September 2007

Awas! - Bahaya Berpikir Kritis

Awas! - Bahaya Berpikir Kritis

Ada teman saya yang selalu mempertanyakan segala sesuatunya. Kenapa begini? Kenapa begitu? Kenapa harus begini? Kenapa tidak begitu?

Pokoknya si teman ini selalu mempertanyakan apa saja. Meskipun itu hal kecil.

Dia tidak akan menerima ajakan atau ide apa pun sebelum dia bisa diyakinkan dengan debat panjang lebar.

Cepek deeh!...

Ada seorang blogger ngetop yang blognya ramai dikunjungi. Isinya begitu menarik, karena begitu mempesona pembaca dengan tulisannya yang sangat kritis. Dia selalu mengkritisi segala sesuatu.

Bagus sih. Pembaca jadi tahu apa dan bagaimana di balik segala sesuatu.

Bagi saya itu saya anggap sebagai intellectual exercise aja. Sekedar menjadi tahu saja.

Efek lainnya, kita jadi ketagihan. Lama-lama mirip dengan orang kecanduan nonton infotainment. Menarik, bikin ketagihan, tapi tidak membawa perubahan apa-apa terhadap dirinya.

Terus terang, saya bukanlah orang yang kritis. Saya sangat terbuka dengan segala sesuatu yang baru. Saya open minded. Kadang-kadang suka salah juga sih.

Tapi, nggak apa-apa. Saya tidak menyesali cara berpikir seperti ini. Ternyata, cara berpikir seperti inilah yang membuat wawasan saya jadi kaya.

Dari pada mengkritisi, saya lebih bersikap untuk menerimanya secara terbuka.

Saya lebih suka mengajukan pertanyaan seperti ini:

Isn't that interesting?

Hmmm, menarik juga untuk dicoba.

Kenapa tidak?

Pak Tung DW adalah orang yang berjasa membuka kunci cara berpikir saya seperti ini.

Waktu awal saya menjalani personal coach dengan beliau, pikiran saya cenderung tertutup.

Ketika disuruh untuk melakukan ini dan itu untuk memperbaiki bisnis saya, saya selalu berpikir kritis. Mana bisa? Mana mungkin?

Lama setelah itu saya menyadari bahwa cara berpikir seperti itu tidak membawa saya ke mana-mana.

Akhirnya, saya memutuskan untuk berpikir sebaliknya.

Setiap ditawari suatu ide, saya menjawab: "oke, akan saya coba".

"Coba" di sini maksudnya adalah melakukan test dan measure. Kalau berhasil, ya dilanjutkan. Kalau gagal, dihentikan atau diperbaiki.

Hasilnya ternyata luar biasa. Saya seperti dibukakan pintu gerbang wawasan baru yang penuh dengan segala kemungkinan.

Terlepas dari segala kekurangan dan kelebihannya, saya merasa menjadi orang yang open minded lebih baik dari para orang yang kritis.

Salam FUUUNtastic!
Be open minded

Wassalam,
Roni
http://roniyuzirman.blogspot.com

0 komentar: