Kamis, 06 September 2007

Tujuh Langkah Taktis untuk Sukses dalam e-Bisnis

Tujuh Langkah Taktis untuk Sukses dalam e-Bisnis

Oleh : Bob Julius Onggo (eMarketing Research & Strategy)

Kebanyakan paradigma dari e-bisnis atau e-commerce selama ini dipengaruhi dan dikomandani oleh konsep-konsep dari dunia TI, padahal orang-orang TI bukanlah orang-orang bisnis.

Selain itu, fakta bahwa program e-bisnis dari kebanyakan perusahaan menitikberatkan HANYA pada sisi teknologinya saja dan proses bisnis itu sendiri. Namun inisiatif promosi dan pemasaran e-bisnis mereka tidak atau sangat sedikit dilakukan.

Itulah sebabnya mengapa e-Bisnis membuat banyak orang di Indonesia khususnya para investor merasa jera. Mereka menyangka bahwa belum saatnya mereka memasuki dunia e-bisnis, padahal yang salah bukan bisnisnya, namun konsep membangun e-Bisnis yang salah. Padahal satu hal yang PASTI bahwa internet tidak bisa dibendung lagi.

Karena itu, sudah saatnya orang-orang bisnis dan pemasaran menjadi komandan dari strategi bisnis di Internet. Dan orang-orang TI sebagai support dari para marketer dan pebisnis.

Karena itu, berikut ini, saya ingin memaparkan 7 langkah taktis untuk e-Bisnis yang berhasil.

Langkah 1# FOKUS

Kebanyakan orang yang ekspansi bisnis ke Internet, tidak fokus pada produk yang mereka jual. Mereka menjual apa saja dalam satu situs web mereka.

Padahal dalam dunia bisnis, sekelompok kategori produk harus dikoordinasi oleh seorang manajer produk, dan bila ada beberapa kategori produk, maka beberapa manajer produk harus membawahi masing-masing kategori produk tersebut.

Sedangkan dalam kasus e-bisnis, puluhan atau ratusan produk tidak memiliki manajer produk yang mengawasinya. Dan hanya diserahkan ke orang TI-nya saja.

Jadi maksud saya, dalam hal ini adalah bahwa produk-produk yang dijual di Internet juga harus menjadi bagian yang fokus dari masing-masing manajer produk.

Langkah 2# BANNER berupa TEKS

Berdasarkan hasil riset, telah terbukti bahwa tingkat respons dari suatu "klik" lebih BANYAK berasal dari "banner berupa teks" bukan berasal dari "banner berupa gambar". Kebanyakan orang, masih belum tahu dalam hal ini.

Konsep "banner berupa gambar" itu hanyalah konsep yang berasal dari orang-orang desainer web untuk mendatangkan nilai seni, bukan mendorong emosi ke sales karena efek dari "sales letter", karena 90% penjualan hasil dari "sales letter" bukan hasil dari "entertainment" seperti melalui "banner gambar."

Terus terang saja, bahwa respons yang diperoleh dari "banner berupa teks" JAUH lebih tinggi dari "banner berupa gambar".

Karena itu gunakan "banner berupa teks" yang ditaruh di suatu artikel atau kumpulan kalimat walaupun bisa dalam bentuk .jpeg. Namun upayakan agar tidak kentara bahwa itu adalah "banner".

Langkah 3# Ciptakan 2-level Afiliasi

Dalam dunia bisnis offline, sudah hal yang umum mereka memiliki reseller atau supplier maupun dealer yang membantu penjualan produk/bisnis mereka dan kemudian Anda memberikan "margin" atau "komisi" kepada mereka.

Nah, dalam dunia online, e-bisnis yang berhasil juga harus menciptakan program distribusi pemasaran seperti ini. Dan ini disebut sebagai Program Affiliate (afiliasi).

Dengan teknologi internet, Anda akan mampu membangun 2 tingkat afiliasi, maksudnya distributor penjualan utama dan agen penjualan kedua. Distributor/Dealer Utama mendapatkan komisi lebih besar, misalnya 20% dan supplier yang mengambil barang dari Dealer Utama tersebut mendapat komisi 5 atau 10%.

Dalam e-Bisnis, Anda memungkinkan memiliki banyak Dealer Utama dan banyak Dealer/Supplier kedua yang berada di bawahnya.

Karena dalam dunia e-Bisnis, konsep afiliasi 2 tingkat adalah yang paling banyak diminati. Karena itu seminar kami tgl 30 Oktober 2002 ini, akan mengupas tentang dunia bisnis pemasaran afiliasi dgn judul "Building Online Sales Force 2003"

Langkah 4# Manfaatkan Kekuatan Email

Email adalah aktivitas pertama yang paling banyak digunakan di Internet, kedua adalah situs pencari. Karena itu manfaatkan kekuatan pemasaran yang dapat dilakukan oleh email.

Maksud saya adalah pemasaran melalui email atas dasar persetujuan (permission), bukan spamming.

Ingat, kebanyakan penjualan terjadi setelah beberapa kali di follow-up, bukan dari hasil instan karena kunjungan pertama mereka ke situs web Anda.

Langkah 5# Menulis Artikel

Ingat kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi, jadi jangan berpikir Anda bisa menjual kalau Anda malas menulis untuk mengedukasi bisnis/produk Anda.

Jadi kalau e-Bisnis Anda, ingin berhasil, maka tim PR Anda harus mengedukasi calon pembeli melalui tulisan-tulisan yang informatif.

Langkah 6# Lakukan eMarketing

75% dari waktu tim pemasaran Anda harus berpusat pada pemasaran, kombinasikan antara strategi offline dan online.

Karena kebanyakan dari kesalahan dalam e-Bisnis adalah mereka terlalu banyak mencurahkan waktu di proses bisnis serta teknologinya, hal ini memang tidak salah dan ini memang harus dilakukan oleh orang TI, namun Tim pemasaran di perusahaan Anda juga harus mengetahui teknik-teknik pemasaran online (eMarketing) bukan saja secara offline.

Langkah 7# Komunikasi Instan

Kebanyakan dari kegagalan dalam e-Bisnis adalah masalah soal kepercayaan dan komunikasi. Kepercayaan dapat ditingkatkan apabila komunikasi antara produsen dan konsumen berlangsung instan, cepat dan tidak tertunda.

Anda lihat bahwa banyak orang begitu lama mendapat jawaban email mereka dari pertanyaan yang mereka lontarkan. Anda harus simulasikan kecepatan dalam menjawab email yg memang sudah spesifik seperti layaknya percakapan komunikasi normal, yaitu melalui sistem multiple follow-up autoresponder. Silahkan masuk ke http://www.bjoconsulting.com/artikel/em/autoresponse.htm sehingga Anda mendapatkan gambaran bahwa teknologi internet sanggup setidaknya dalam membuat komunikasi instan hanya dalam waktu 4 detik saja.

Source: bjoconsulting.com

0 komentar: